Sekitar 3 bulan lalu, tepatnya pada tanggal 29 Agustus 2015 adalah hari kedua pmb fisip usu dilaksanakan. Ruang A 1/6 adalah tempat yang disediakan oleh pema fisip usu untuk jurusan kami. Di hari kedua ini, pmb dipegang oleh masing-masing jurusan, yang mana di hari sebelumnya pema lah yang menghandle pmb fisip ini.
Seperti biasanya dari tahun ke tahun, senior dan alumni lah yang berkuasa penuh atas pmb ini. Sesuka hati mereka memerintah mahasiswa baru. Ada yang di suruh beli rokok sebungkus tapi cuma memberikan uang 2000, ada yang disuruh pijitin badan, masih banyak lah yang lain..
Oke, lanjut ke ceritaku tentang dia.
Selain niatanku datang pmb untuk mengenali wajah-wajah baru juniorku, ada niatan lain yang sedikit lebih substansi, mencari cewek hahaha. Karena di jurusanku ini jarang ada mahasiswa yang cantik, kata senior-seniorku dulu. Otakku mulai menyuruh mataku bekerja ekstra kali ini. Satu per satu kutatapi wajah-wajah mahasiswa baru yang ada di ruangan itu, khususnya wajah-wajah kaum hawa. Berbagai macam ekspresi wajah mereka perlihatkan. Ada yang terlihat lelah, ada yang bosan, ada wajah yang geram lihat tingkah alumni, dan masih banyak lagi ekspresi lain. Bidikan mataku terkunci di wajah salah satu mahasiswa perempuan yang cukup menarik perhatianku. Wajahnya merasa bosan kelihatannya haha. Aku tanyakan namanya pada temanku Carol, Risqa jawabnya. Rasa ingin tau pun menghantuiku. Aku tidak tau siapa nama lengkapnya karena badgename yang dia pakai tertutupi oleh jilbabnya.
Sampai pada satu waktu dimana badgenamenya terlihat jelas dan namanya adalah Risqa Indah Widsya Dwinanda, ya cukup panjang lah.
Aku pinjam ipad Carol untuk mencari informasi lebih tentangnya. Waktu itu hpku tidak ada karena baru saja hilang beberapa hari sebelum pmb. Ya akhirnya aku dapatkan instagramnya dan jempol tanganku ini langsung saja dengan cepat memfollow akun tersebut.
Jam makan siang pun tiba. Semua mahasiswa diperintah untuk makan berpasang-pasangan lawan jenis. Pasangannya makan siang adalah Bima, yang sebelumnya sudah kukenal pada saat pendaftaran ulang di gedung PSI. Wajahnya masih saja sama seperti tadi. Selesai makan langsung dia teguk air dari botol minum tupperware warna ungu miliknya.
Singkat cerita, usailah sudah pmb pada hari itu, sekaligus menjadi hari terakhir pmb tahun ini.
Malamnya sesampainya aku di rumahku, langsung aku cari id line miliknya. Biasanya, id line itu sama dengan id instagram, pikirku.
Oh iya sebelumnya, aku buka line di rumah pake tab milikku dan cuma bisa dipakai saat aku di rumah saja karena tidak bisa masuk kartu sim, dan on menggunakan wifi di rumah..
Ada beberapa fase yang biasanya dilakukan orang sewaktu ia tertarik dengan lawan jenisnya. KDJP nama fasenya, Kenalan Dekat Jadian Putus. Nah, sekarang aku masih mulai fase "K".
Ada beberapa fase yang biasanya dilakukan orang sewaktu ia tertarik dengan lawan jenisnya. KDJP nama fasenya, Kenalan Dekat Jadian Putus. Nah, sekarang aku masih mulai fase "K".
"Udah ada jadwal kuliah?", itulah pertanyaan pertama yang aku lontarkan kepadanya lewat line untuk memulai fase " K". Obrolan pun terus berlanjut sampai aku cukup kenal dengannya.
Lama kelamaan fase "D" mulai mengalir. Aku semakin dekat dengannya, walaupun kalau bertemu langsung tidak sedekat di obrolan dunia maya.
Lama kelamaan fase "D" mulai mengalir. Aku semakin dekat dengannya, walaupun kalau bertemu langsung tidak sedekat di obrolan dunia maya.
Setelah cukup lama dekat, sampailah di saat aku tidak tau apa statusku dengannya, karena dari dulu aku tidak pernah nembak cewek dan tiba-tiba udah pacaran aja hahaha.
Fase "D" pun sudah hampir terlewati. Saat mau masuk ke fase berikutnya, fase "J", ada tembok Cina berdiri kokoh di depan mataku menghambat proses perpindahan fase "D" ke fase "J". Sial..
Tapi ikuti sajalah, "dunianya ini, jangan dipikir-pikiri kali", kalau kata orang Medan.
Fase "D" pun sudah hampir terlewati. Saat mau masuk ke fase berikutnya, fase "J", ada tembok Cina berdiri kokoh di depan mataku menghambat proses perpindahan fase "D" ke fase "J". Sial..
Tapi ikuti sajalah, "dunianya ini, jangan dipikir-pikiri kali", kalau kata orang Medan.
Memang terkadang kalo hidup tanpa tantangan itu kurang greget haha.
Bersambung kaya sinetron.......
Komentar
Posting Komentar